gb.educastudio |
Nabi Ibrahim adalah
bapak para nabi sebab dari keturunannya banyak yang diangkat Allah menjadi
pesuruh-Nya. Nabi Ibrahim lahir di Babilon. Menurut riwayat ayah Ibrahim
bernama Azar. Nama lengkapnya ialah:
Ibrahim bin Azar bin
Tanur bin Siruj bin Ra'uf bin Falij bin 'Abir bin Syalih bin Arfaksyad bin Sam
bin Nub
Dengan demikian beliau
masih keturunan nabi Nuh. Beliau dilahirkan di tengah-tengah masyarakat yang
sudah terbalik akalnya. Begitu pula dengan semua kelakuan yang ditunjukkan
sesama kaum selalu menjurus pada kemungkaran dan kemusrikan. Mereka lebih
senang berbuat keonaran. Sehingga menimbulkan kericuhan di sana-sini. Mereka
lebih senang menyemban berhala dari pada menyembah Tuhan Allah.
Waktu itu negeri
Babilon diperintah seorang raja yang sangat kejam dan tidak menyembah pada
Tuhan. Dari kehendak raja inilah rakyat akhirnya menuruti karena mereka takut
dengan kekejamannya. Apa yang diperintahkan raja selalu dituruti. Begitu pula
dengan mengadakan penyembahan pada berhala.
Raja yang kejam ini
dinamakan Namrudz. Raja Namrudz selalu menuruti kehendak hatinya. la tidak lagi
mengindahkan larangan agama yang telah diturunkan kaum Shalih. la lebih suka
berbuat kerusakan di bumi ini.
Raja ini sekali tempo
datang ke tempat penyembahan yang terdapat berhala-berhala mulai dari terbesar
sampai yang terkecil. Melihat penguasa negeri itu menyembah berhala, maka
rakyat yang hanya manut saja juga ikut-ikutan menyembah.
Dalam Al Qur'an
disebutkan bahwa nabi Ibrahim termasuk dalam golongan nabi Nuh. Sebagaimana
diterangkan dalam surat Ash-Shoffat ayat 83 yang artinya "Dan sesungguhnya
nabi Ibrahim benar-benar termasuk dalam golongan nabi Nuh", (Ash-Shoffaat:
83)
Maksudnya ialah nabi
Ibrahim termasuk dalam golongan yang sarna dalam hal keimanannya.
1. Raja Namrudz Penguasa Babylon
Telah disebutkan di
atas bahwa Namrudz adalah raja yang menguasai negeri Babylon. Dimana waktu itu
negeri tersebut sangat makmur dan semua kebutuhan dapat dimiliki.
Meskipun demikian
rakyatnya selalu dalam keadaan takut. Sebab dimana-mana terjadi kericuhan yang
disebabkan oleh golongan kaya dan kuat. Mereka lebih senang menindas bangsanya
sendiri. Hal ini disebabkan oleh raja yang tidak mau perduli dan tidak mau lagi
mengurusi rakyatnya. Sehingga timbullah perbudakan yang sangat banyak.
Tidak hanya itu, raja
Namrudz mengaku dirinya sebagai tuhan. Hal ini sangatlah bertentangan dengan
agama dan ajaran Islam. Oleh karena itu, Raja sudah mengakui dirinya tuhan,
maka semua yang dikatakan harus dipatuhi rakyatnya. Hal ini berlarut-larut
sampai lama, sehingga rakyat semakin terperosok ke dalam jurang kebodohan.
Mereka tidak lagi memikirkan siapa sebenarnya yang menciptakan langit dan bumi.
Mereka hanya memikirkan kenikmatan dunia
Raja mempunyai kesukaan
membuat patung-patung dari batu. Kemudian batu itu disembah dengan segenap jiwa
raga. Biasanya ia memesan pada seorang yang mahir membuat patung. Setelah itu
rakyat disuruh tunduk dan disuruh menyembah pula.
" Wahai rakyatku,
sesungguhnya patung ini adalah perwujudan tuhanku. Dan aku adalah perwujudan
tuhan juga, untuk itu hormati dan sembahlah dia !, "kata Namrudz kepada
rakyatnya. Bagi rakyat yang membangkang akan mendapat hukuman sangat berat
berupa cambukan atau siksaan dengan bara.
2. Ayah Nabi Ibrahim
Ayah nabi Ibrahim
bernama Azar. Namun ia juga disebut Tarikh. Ayah nabi Ibrahim mempunyai
keahlian dalam pembuatan patung. Dari sinilah ia dapat menghidupi seluruh
keluarganya. Patung-patung yang dibuatnya adalah pesanan dari raja Namrudz.
Sehingga keluarganya dengan keluarga kerajaan seperti ada ikatan persaudaraan.
Jika raja tidak memesan,
ia tetap membuat patung kemudian dijajakan guna persembahan di dalam rumah
pribadi. Hal ini dilakukan sebelum nabi Ibrahim lahir sampai Ibrahim menjelang
dewasa.
Secara tidak langsung
ayah nabi Ibrahim ikut dalam dosa besar. Sebab patung yang dipesan raja untuk
penyembahan. Setiap rumah di negeri itu terdapat patung untuk pemujaan secara
rutin. Namun di saat tertentu mereka berkumpul di tanah lapang yang mana di sana
ada patung berhala yang banyak jumlahnya. Patung-patung itulah yang dianggap
tuhan oleh Namrudz dan rakyatnya.
Mereka sudah tidak
menggunakan nalarnya lagi untuk berpikir sebab sudah tertutup dengan kenikmatan
dunia. Mereka juga tidak mau meninggalkan penyembahannya pada berhala sebab
sudah menjadi tradisi mulai nenek moyang.
3. Mimpi Raja Namrudz
Setelah sekian lama
penduduk Babylon hidup dengan kemakmuran, maka suatu hari dikejutkan dengan
pengumuman raja. Pengumuman ini dilakukan oleh beberapa orang suruhan raja yang
berkeliling kampung. Isi pengumuman itu ialah raja akan memusnahkan bayi
laki-laki yang lahir pada saat itu.
Mengapa demikian. Sebab
raja bermimpi bahwa ada anak kecil laki-laki yang masuk ke peraduannya dan
mengambil mahkotanya dan berusaha membunuhnya.
Setelah keesokan
harinya, maka dipanggillah semua ahli nujum yang ada di negeri Babylon.
Masing-masing akan diberi hadiah oleh raja asalkan bisa meramalkan mimpi itu.
" Wahai para
nujum, berilah ramalan kepadaku mengenai mimpiku semalam,' "kata raja
Namrudz ketika semua ahli nujum telah berkumpul. Para ahli nujum-pun
menganggukkan kepalanya setelah mendengar ucapan rajanya.
Salah seorang
memberanikan diri untuk menanyakan maksud raja Namrudz, sedangkan yang lain
tertunduk lesu sambil menunggu jawaban rajanya.
" Wahai baginda,
tolong ceritakan tentang mimpi paduka sehingga semua saudara-saudara dapat
meramalkan, "kata ahli nujum yang agak dekat dengan dengan kursi raja.
Sedang yang lain tetap menunduk tanpa berani menatap wajah raja Namrudz.
" Aku semalam
bermimpi, bahwa ada seorang anak kecil yang masuk keperaduanku tanpa permisi.
Anak itu tidak ku kenal sebelumnya. Setelah itu ia mencabut mahkota dan
berusaha membunuhku, "kata raja Namrudz menerangkan mimpinya.
Setelah mendengar ucapan
raja Namrudz semua ahli nujum berpikir keras. Masing-masing tidak ada yang
berani mengutarakan ramalannya hingga beberapa lama. Keadaan ruangan itu sepi
seperti tidak ada manusia satupun. Jangankan ucapan yang lerdengar, rasanya
perjalanan nafas mereka tidak terdengar. Kemudian seorang ahli nujum melangkah
ke depan sehingga dekat dengan kursi raja.
" Mohon ampunkan
hamba, kalau menurut pendapat hamba ialah anak itu sekarang ini sudah ada dan
mungkin berada di dekat istana. Anak itu kelak akan menghancurkan kekuasaan
paduka, "kata ahli nujum menjelaskan ramalannya.
Raja Namrudz diam
sesaat dan menghembuskan nafasnya dalam-dalam. Setelah itu ia menanyakan pada
ahli nujum lainnya.
" Bagaimana
menurut ramalanmu dan pendapatmu, apa benar ramalan kawanmu itu ?, "tanya
raja Namrudz berusaha menanyakan dan meminta pendapat pada ahli nujum lainnya.
Hal ini disebabkan semua ahli nujum yang hadir berdiam diri.
Mendengar pertanyaan
raja seperti itu, beberapa orang menjawab dengan nada lemah. Hampir-hampir
suaranya tidak terdengar.
" Kalau menurut
hemat hamba, pendapat saudara tadi ada benarnya juga tidak. Sebab mimpi paduka
itu kejadiannya tadi malam, mana mungkin bayi yang hendak menggulingkan tahta
sudah besar atau dewasa, "kata ahli nujum lainnya. Kemudian mundur dari
hadapan raja. Raja yang mendengar jawaban seperti ini merasa belum puas
sehingga menanyakan lagi pada ahli nujum yang lain.
Dari ramalan itulah
sehingga raja Namrudz menyuruh orang-orangnya untuk mencari bayi laki-laki dan
dibunuh. Mereka tidak perduli dengan keadaan bayi-bayi yang menjadi korbannya.
Mereka tidak perduli
dengan isak dan jerit tangis kedua orang tua bayi. Hal ini disebabkan karena
perasaan takut yang menyelimuti dirinya. Mereka takut kejayaannya akan punah
setelah bayi laki-laki yang dicarinya itu dewasa.
Atas perintah Namrudz,
maka bayi laki-laki yang lahir waktu itu boleh dikatakan habis. Sebab mereka
dibunuh oleh orang suruhannya.
Tindakan para anak buah
raja Namrudz sungguh diluar batas prikemanusiaan. Begitu pula dengan tindakan
rajanya yang cepat percaya dengan ramalan para ahli nujum. Hal ini membuat
ketakutan bagi kaum ibu.
Sumber: http://sejarahkisahnabi.blogspot.co.id
EmoticonEmoticon