urung Hud-Hud
melaksanakan perintah Nabi Sulaiman. Ia pergi ke negeri Saba’ untuk
menyampaikan surat kepada Ratu Balqis. Ketika sampai di istana Ratu Balqis,
burung Hud-Hud melempar surat itu di hadapan Ratu Balqis. Ratu Balqis dan para
pengawalnya tidak mengetahui yang melemparkan surat itu. Dengan hati-hati, Ratu
Balqis membuka dan membaca surat itu. Isi surat itu ialah ajakan Nabi Sulaiman
kepada Ratu Balqis dan rakyatnya untuk menyembah kepada Allah.
Sumber Gambar : penyuluhp.blogspot.com |
Kisah ini di ceritakan
dalam Al-Quran Surat An-Naml ayat 29-31, “Berkata ia (Balqis), “Hai
pembesar-pembesar, sesunnguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang
mulia. Sesungguhnya surat ini dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi)nya, “Dengan
menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu
sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang
yang berserah diri.”
Setelah membaca surat
itu, Ratu Balqis mengumpulkan para pembesar terhadap ajakan Nab Sulaiman. Para
pembesar cenderung menolak ajakan Nabi Sulaiman. Mereka berkata, “Kita adalah
orang-orang yang memiliki kekuatan dan (juga) memiliki keberanian yang sangat
(dalam peperangan), dan keputusan berada di tanganmu, maka pertimbangkanlah
hal-hal yang akan kamu perintahkan.”
Ternyata, Ratu Balqis
tidak memilih jalan peperangan. Ia beranggapan bahwa Nabi Sulaiman mungkin iri
dengan kekayaan yang dimiliki negerinya sehingga ia ingin menyerang negeri
Saba’. Oleh karena itu, Ratu Balqis memutuskan untuk mengirimkan hadiah kepada
Nabi Sulaiman. Ratu Balqis lebih memilih cara tersebut dan menungguh reaksi
Sulaiman. Para pembesar pun menyetujui keputusan Ratu Balqis. Hadiah itu berupa
kepingan emas dan permata yang dibungkus dengan kain sutera. Utusan Ratu Balqis
pun pergi dengan membawa hadiah kepada Nabi Sulaiman.
Kedatangan Utusan Ratu
Balqis
Para utusan Ratu Balqis
pergi menuju ke istana Nabi Sulaiman. Mereka datang dengan membawa hadiah untuk
Nabi Sulaiman.
Setelah menempuh
perjalanan berhari-hari, utusan Ratu Balqis sampai di istana Nabi Sulaiman.
Nabi Sulaiman menerima utusan Ratu Balqis dengan baik. Namun, ia tidak mau
menerima hadiah tersebut. Para utusan Ratu Balqis sangat takjub dengan
keindahan istana Nabi Sulaiman. Mereka juga keheranan dengan pasukan Nabi
Sulaiman karena di antara barisan perang itu terdapat hewan dan jin. Mereka
menyadari betapa kecilnya hadiah yang mereka bawa dibandingkan kekayaan yang dimiliki
kerajaan Nabi Sulaiman.
Selanjutnya Nabi
Sulaiman berkata, “Apakah pantas kamu menolong aku dengan harta, sedangkan
Allah memberiku sesuatu yang lebih baik dari pada yang diberikan kepada
negerimu ? Namun, kalian merasa bangga dengan hadiahmu. Kembalilah ke negeri
kalian. Sungguh kami akan mendatangi negeri kalian dengan bala tentara yang
tidak dapat kalian lawan dan pasti kami akan mengusir kalian dari negeri itu
(Saba’) dengan terhina dan kalian menjadi tawanan-tawanan yang hina dina.” Nabi
Sulaiman menyampaikan pesan agar Ratu Balqis dan rakyatnya untuk menyembah
Allah semata.
Selanjutnya, para
utusan Ratu Balqis pulang ke negeinya. Mereka kembali ke negeri Saba’ dengan
membawa berita dari Nabi Sulaiman.
Singgasana Ratu Balqis
Ketika tiba di istana
Ratu Balqis, para utusan tersebut menyampaikan amanat Nabi Sulaiman. Mereka
menceritakan kekuatan kerajaan Nabi Sulaiman. Kemudian, Ratu Balqis mengambil
keputusan untuk melihat sendiri kerajaan Nabi Sulaiman. Ratu Balqis dan
pembesar kerajaan bersiap diri untuk berangkat menuju istana Nabi Sulaiman.
Sementara itu, Nabi
Sulaiman yang telah mendapat informasi bahwa Ratu Balqis dan beberapa
pengikutnya telah bergerak menuju istananya dalam keadaan takut. Ketika itu,
Nabi Sulaiman brada di dalam istana bersama dengan para pembesar kerajaannya.
Beberapa saat Nabi Sulaiman berpikir tentang cara menunjukkan kekuasaan Allah
kepada Ratu Balqis. Nabi Sulaiman teringat dengan singgasana Ratu Balqis yang
sangat dikagumi oleh rakyat negeri Saba’. Singgasana Ratu Balqis memang sangat
indah karena ditaburi emas dan batu permata.
Kemudian, Nabi Sulaiman
berkata kepada para pembesar itu, “Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara
kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang
kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.” (QS. An-Naml : 38). Yang
pertama menjawab pertanyaan Nabi Sulaiman adalah Ifrit dari kalangan jin yang
telah ditundukkan oleh Allah kepada Nabi Sulaiman. Jin Ifrit yang cerdik
berkata, “Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu
sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu. Sesungguhnya aku benar-benar kuat
untuk membawanya dan dapat dipercaya.”
Setelah beberapa waktu,
singgasana tersebut belum ada di hadapan Nabi Sulaiman. Jarak antara istana
Nabi Sulaiman dan istana Ratu Balqis adalah ratusan kilometer. Istana Ratu
Balqis berada di wilayah Yaman, sedangkan istana Nabi Sulaiman berada di
wilayah Palestina. Nabi Sulaiman hanya menunggu saja.
Sumber:http://dunia-nabi.blogspot.co.id/
EmoticonEmoticon