-->

Sabtu, 03 September 2016

Kisah Singkat Nabi Sulaiman Dan Ratu Balqis

urung Hud-Hud melaksanakan perintah Nabi Sulaiman. Ia pergi ke negeri Saba’ untuk menyampaikan surat kepada Ratu Balqis. Ketika sampai di istana Ratu Balqis, burung Hud-Hud melempar surat itu di hadapan Ratu Balqis. Ratu Balqis dan para pengawalnya tidak mengetahui yang melemparkan surat itu. Dengan hati-hati, Ratu Balqis membuka dan membaca surat itu. Isi surat itu ialah ajakan Nabi Sulaiman kepada Ratu Balqis dan rakyatnya untuk menyembah kepada Allah.

Kisah Singkat Nabi Sulaiman Dan Ratu Balqis
Sumber Gambar : penyuluhp.blogspot.com

Kisah ini di ceritakan dalam Al-Quran Surat An-Naml ayat 29-31, “Berkata ia (Balqis), “Hai pembesar-pembesar, sesunnguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang mulia. Sesungguhnya surat ini dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi)nya, “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.”

Setelah membaca surat itu, Ratu Balqis mengumpulkan para pembesar terhadap ajakan Nab Sulaiman. Para pembesar cenderung menolak ajakan Nabi Sulaiman. Mereka berkata, “Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan (juga) memiliki keberanian yang sangat (dalam peperangan), dan keputusan berada di tanganmu, maka pertimbangkanlah hal-hal yang akan kamu perintahkan.”

Ternyata, Ratu Balqis tidak memilih jalan peperangan. Ia beranggapan bahwa Nabi Sulaiman mungkin iri dengan kekayaan yang dimiliki negerinya sehingga ia ingin menyerang negeri Saba’. Oleh karena itu, Ratu Balqis memutuskan untuk mengirimkan hadiah kepada Nabi Sulaiman. Ratu Balqis lebih memilih cara tersebut dan menungguh reaksi Sulaiman. Para pembesar pun menyetujui keputusan Ratu Balqis. Hadiah itu berupa kepingan emas dan permata yang dibungkus dengan kain sutera. Utusan Ratu Balqis pun pergi dengan membawa hadiah kepada Nabi Sulaiman.
Kedatangan Utusan Ratu Balqis

Para utusan Ratu Balqis pergi menuju ke istana Nabi Sulaiman. Mereka datang dengan membawa hadiah untuk Nabi Sulaiman.

Setelah menempuh perjalanan berhari-hari, utusan Ratu Balqis sampai di istana Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman menerima utusan Ratu Balqis dengan baik. Namun, ia tidak mau menerima hadiah tersebut. Para utusan Ratu Balqis sangat takjub dengan keindahan istana Nabi Sulaiman. Mereka juga keheranan dengan pasukan Nabi Sulaiman karena di antara barisan perang itu terdapat hewan dan jin. Mereka menyadari betapa kecilnya hadiah yang mereka bawa dibandingkan kekayaan yang dimiliki kerajaan Nabi Sulaiman.

Selanjutnya Nabi Sulaiman berkata, “Apakah pantas kamu menolong aku dengan harta, sedangkan Allah memberiku sesuatu yang lebih baik dari pada yang diberikan kepada negerimu ? Namun, kalian merasa bangga dengan hadiahmu. Kembalilah ke negeri kalian. Sungguh kami akan mendatangi negeri kalian dengan bala tentara yang tidak dapat kalian lawan dan pasti kami akan mengusir kalian dari negeri itu (Saba’) dengan terhina dan kalian menjadi tawanan-tawanan yang hina dina.” Nabi Sulaiman menyampaikan pesan agar Ratu Balqis dan rakyatnya untuk menyembah Allah semata.

Selanjutnya, para utusan Ratu Balqis pulang ke negeinya. Mereka kembali ke negeri Saba’ dengan membawa berita dari Nabi Sulaiman.
Singgasana Ratu Balqis

Ketika tiba di istana Ratu Balqis, para utusan tersebut menyampaikan amanat Nabi Sulaiman. Mereka menceritakan kekuatan kerajaan Nabi Sulaiman. Kemudian, Ratu Balqis mengambil keputusan untuk melihat sendiri kerajaan Nabi Sulaiman. Ratu Balqis dan pembesar kerajaan bersiap diri untuk berangkat menuju istana Nabi Sulaiman.

Sementara itu, Nabi Sulaiman yang telah mendapat informasi bahwa Ratu Balqis dan beberapa pengikutnya telah bergerak menuju istananya dalam keadaan takut. Ketika itu, Nabi Sulaiman brada di dalam istana bersama dengan para pembesar kerajaannya. Beberapa saat Nabi Sulaiman berpikir tentang cara menunjukkan kekuasaan Allah kepada Ratu Balqis. Nabi Sulaiman teringat dengan singgasana Ratu Balqis yang sangat dikagumi oleh rakyat negeri Saba’. Singgasana Ratu Balqis memang sangat indah karena ditaburi emas dan batu permata.

Kemudian, Nabi Sulaiman berkata kepada para pembesar itu, “Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.” (QS. An-Naml : 38). Yang pertama menjawab pertanyaan Nabi Sulaiman adalah Ifrit dari kalangan jin yang telah ditundukkan oleh Allah kepada Nabi Sulaiman. Jin Ifrit yang cerdik berkata, “Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu. Sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya dan dapat dipercaya.”


Setelah beberapa waktu, singgasana tersebut belum ada di hadapan Nabi Sulaiman. Jarak antara istana Nabi Sulaiman dan istana Ratu Balqis adalah ratusan kilometer. Istana Ratu Balqis berada di wilayah Yaman, sedangkan istana Nabi Sulaiman berada di wilayah Palestina. Nabi Sulaiman hanya menunggu saja.

Sumber:http://dunia-nabi.blogspot.co.id/


EmoticonEmoticon