Nabi Yusuf tumbuh dewasa di tengah keluarga Al-Azis. Nabi Yusuf memiliki ketampanan yang tiada tara. Zulaikha pun jatuh cinta kepadanya. Pada suatu hari, Zulaikha bermaksud menggoda Nabi Yusuf. Ia berkata, “Marilah mendekat kepadaku, Yusuf.” Nabi Yusuf menjawab, “Aku berlindung kepada Allah. Sungguh, tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.” Nabi Yusuf berlari ke arah pintu. Zulaikha mengejarnya. Ia menarik baju Nabi Yusuf dari belakang hingga bajunya robek.”
Saat pintu dibuka, mereka melihat suami Zulaikha berada di depan pintu. Mereka terkejut. Suami Zulaikha memandang keduanya penuh curiga. Kemudian Zulaikha berkata, “Wahai suamiku, apakah balasan bagi orang yang menggoda istrimu?” Nabi Yusuf menjelaskan, “Dia yang menggodaku. Aku mengelak dan dia mengejarku dan menarikku hingga bajuku robek.”
Kemudian, pembesar itu memanggil seorang saksi. Saksi itu mengatakan, “Jika baju Yusuf robek di bagian depan, Zulaikha berkata benar dan Yusuf berdusta. Jika baju Yusuf robek dibagian belakang, Zulaikha berdusta dan Yusuf berkata benar.”
Setelah melihat pakaian Nabi Yusuf, terbukti Nabi Yusuf berkata benar. Suami Zulaikha pun meminta maaf kepada Nabi Yusuf. Hal ini dikisahkan dalam Al-Quran Surat Yusuf ayat 23-24. “Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal dirumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata, “Marilah kesini. “Yusuf berkata, “Aku berlindung kepada Allah sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.”
Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf. Dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah agar kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih (Surat Yusuf ayat 23-24).
Ayat ini tidaklah menunjukkan bahwa Nabi Yusuf as, punya keinginan yang buruk terhadap wanita itu (Zulaikha) akan tetapi godaan itu demikian besarnya sehingga andaikata dia tidak dikuatkan dengan keimanan kepada Allah swt, tentu dia jatuh ke dalam kemaksiatan.
Zulaikha yang jatuh cinta kepada Nabi Yusuf sering kali menggodanya. Tingkah laku Zulaikha itu menjadi buah bibir penduduk Mesir. Banyak perempuan di Mesir yang mencercanya. Zulaikha sangat malu. Ia pun merencanakan sesuatu untuk menutupi perbuatannya.
Pada suatu hari, ia mengundang kaum perempuan dalam suatu jamuan. Mereka adalah istri-istri pembesar dan wanita-wanita berpengaruh. Di meja telah dihidangkan berbagai macam makanan yang lezat. Ia juga menyediakan sebilah pisau untuk memotong makanan.
Saat mereka sedang asyik makan, Zulaikha memerintahkan Nabi Yusuf keluar. Nabi Yusuf berjalan dihadapan mereka. Sesaat kemudian, mulut mereka pun ternganga. Mata mereka terbelalak melihat ketampanan Nabi Yusuf.
Mereka begitu terpukau dengan ketampanan Nabi Yusuf. Tanpa mereka sadari, mereka telah mengiris jari-jari mereka sendiri hingga terluka. Mereka merasa seperti melihat malaikat. Mereka baru tersadar setelah Nabi Yusuf masuk ke dalam ruangannya semula.
Zulaikha berkata, ”Kalian telah melukai tangan kalian sendiri, padahal kalian baru melihatnya sekali. Aku melihatnya setiap hari sejak ia berusia 12 tahun hingga dewasa. Salahkah aku apabila menyukainya ?”.
Para perempuan itu menganjurkan Nabi Yusuf menerima cinta Zulaikha. Jika ia menerimanya, ia akan mendapatkan berbagai kesenangan hidup. Namun, jika ia menolaknya, ia akan dipenjara. Kemudian, Nabi Yusuf berdoa, ”Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai dari pada memenuhi ajakan mereka. Jika aku tidak Engkau hindarkan dari tipu daya mereka, pasti aku cenderung memenuhi keinginan mereka. Kalau begitu, pastilah aku termasuk orang yang bodoh.” Pembesar Mesir yang mengetahui keadaan sebenarnya hanya dapat memenuhi keinginan istrinya. Ia pun memenjarakan Nabi Yusuf. Kisah ketampanan Nabi Yusuf terdapat dalam Al-Quran surat Yusuf ayat 30-35.
Sumber; http://dunia-nabi.blogspot.co.id/
Sumber; http://dunia-nabi.blogspot.co.id/
EmoticonEmoticon