Di dalam Al Qur'an, Isa
atau yang diklaim umat Kristiani sebagai Tuhan Yesus, jelas-jelas menolak jika
dirinya disebut Tuhan. Isa hanya manusia biasa
yang diangkat oleh Allah SWT sebagai Nabi-Nya.
Berikut Kisah Nabi Isa as Menolak Disebut Tuhan.
Nabi Isa as diangkat
menjadi nabi untuk berdakwah kepada kaum Bani Israil di Palestina.
DalamAl Qur'an, nama
Isa disebut sebanyak 25 kali.
Sebagai seorang Nabi,
Isa banyak dikarunia mukjizat.
Al Qur'an menceritakan
keajaiban kelahiran Nabi Isa as sebagai anak Maryam tanpa ayah. Menurut kisah
Al Qur'an, Maryam selalu beribadah dan telah dikunjungi oleh Malaikat Jibril.
Dan Malaikat Jibril mengatakan kepada Maryam bahwa akan diberikan calon anak yang
bernama Isa. Maryam sangat terkejut karena ia telah bersumpah untuk menjaga
keperawanannya kepada Allah SWT.
Lalu Jibril pun
menenangkan Maryam dan mengatakan bahwa perkara itu adalah perkara yang mudah
bagi Allah SWT, seperti halnya dalam penciptaan Adam tanpa ibu dan bapak.
Allah SWT berfirman,
قَالَ كَذَلِكِ
قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ
هَيِّنٌ وَلِنَجْعَلَهُ آيَةً لِلنَّاسِ وَرَحْمَةً
مِنَّا وَكَانَ أَمْرًا مَقْضِيًّا
Artinya:
Jibril berkata:
"Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiku;
dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat
dari kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan".
(QS. Maryam: 21).
Banyak Karunia Mukjizat
Setelah Maryam
mengandung, ia mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat. Di sana ia
melahirkan dan beristirahat di dekat sebuah batang pohon kurma. Meskipun masih
bayi, namun Nabi Isa as telah dikarunia mukjizat oleh Allah SWT. Kala itu Nabi
Isa as bisa berbicara kepada ibunya untuk mengguncangkan pohon kurma sehingga
buahnya berjatuhan. Di makanlah buah kurma yang lezat itu.
Maryam bersama anaknya
kemudian kembali ke area penduduk. Namun saat itu Maryam dituduh telah
melakukan perzinaan karena punya anak tanpa seorang ayah. Lagi-lagi Nabi Isa as
yang masih bayi dapat berbicara kepada Bani Israil saat itu.
Kata-kata Nabi Isa as
diabadikan dalam Al Qur'an.
قَالَ إِنِّي
عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ
وَجَعَلَنِي نَبِيًّا
وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا
أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي
بِالصَّلاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا
وَبَرًّا بِوَالِدَتِي
وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا
Artinya:
30. berkata Isa:
"Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al kitab (Injil) dan Dia
menjadikan aku seorang Nabi,
31. dan Dia menjadikan
aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan
kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;
32. dan berbakti kepada
ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.
(QS. Maryam: 30-32).
Nabi Isa as diutus
kepada Bani Israil untuk mengajarkan tentang ke-Esaan Allah SWT dan
menyelamatkan mereka dari kesesatan.
Nabi Isa as kemudian
tumbuh dewasa dengan berbagai mukjizat sebagai tanda kenabian.
Diantara mukjizat Nabi
Isa as adalah:
- Bisa berbicara waktu masih bayi.
- Dapat memberikan kehidupan kepada burung yang dibuat dari tanah liat.
- Menyembuhkan orang yang sakit Lepra.
- Menyembuhkan orang buta.
- Membangkitkan orang mati.
- Meminta makanan dari surga atas permintaan murid-muridnya.
Melihat banyak hal yang
luar biasa telah dilakukan oleh Nabi Isa as, Bani Israil kemudian menyangka
bahwa Nabi Isa as adalah Tuhan. Namun, Nabi Isa as mengelak mengakui dirinya
adalah Tuhan. Ia menegaskan bahwa dirinya hanyalah utusan Allah SWT. Sedangkan
yang wajib disembah hanya Allah SWT.
Nabi Isa as Tunduk Pada Allah SWT
Penolakan Nabi Isa as
ini diabadikan dalam Al Qur'an Surat Al Maidah ayat 116-117.
وَإِذْ قَالَ
اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ
مَرْيَمَ أَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي
وَأُمِّيَ إِلَهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ
قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي
أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ
لِي بِحَقٍّ إِنْ كُنْتُ
قُلْتُهُ فَقَدْ عَلِمْتَهُ تَعْلَمُ
مَا فِي نَفْسِي وَلا
أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ
إِنَّكَ أَنْتَ عَلامُ الْغُيُوبِ
Artinya:
"Dan (ingatlah)
ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, Adakah kamu mengatakan
kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain
Allah?". Isa menjawab: "Maha suci Engkau, tidaklah patut bagiku
mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). jika aku pernah mengatakan
Maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak
mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha mengetahui
perkara yang ghaib-ghaib".
(QS. Al-Maidah: 116).
Begitu Nabi Isa as
ditanya oleh Allah SWT,
"Hai Isa putra
Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia, Jadikanlah aku dan ibuku dua
orang Tuhan selain Allah?"
Kontan saja Nabi Isa
bersujud, badannya gemetar dan tulang-tulangnya berbunyi seperti akan retak.
Dengan tegas Nabi Isa
as kemudian menjawab,
"Maha suci Engkau,
tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). jika aku
pernah mengatakan Maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan
aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha
mengetahui perkara yang ghaib-ghaib".
Nabi Isa as kemudian
menegaskan sebagaimana dalam Al Qur'an berikut ini.
مَا قُلْتُ
لَهُمْ إِلا مَا أَمَرْتَنِي
بِهِ أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ
رَبِّي وَرَبَّكُمْ وَكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَا دُمْتُ فِيهِمْ
فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أَنْتَ الرَّقِيبَ
عَلَيْهِمْ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
شَهِيدٌ
Artinya:
"Aku tidak pernah
mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku
(mengatakan)nya Yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan
adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka.
Maka setelah Engkau wafatkan Aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. dan Engkau
adalah Maha menyaksikan atas segala sesuatu."
(QS. Al-Maidah: 117).
Sumber: http://kisahislamiah.blogspot.co.id/
EmoticonEmoticon