Pada suatu ketika, seekor semut mengabarkan suatu berita kepada pemimpin semut. Ia memberitahu bahwa Nabi Sulaiman dan tentaranya akan melewati wilayah mereka.
Berita itu membuat pemimpin semut risau. Ia khawatir tentara Nabi Sulaiman akan menginjak rakyatnya. Akhirnya, ia memutuskan untuk memerintahkan seluruh semut masuk ke sarangnya.
Katika itu, bala tentara Nabi Sulaiman telah mendekati wilayah semut. Pemimpin semut berkata, “Hai semut-semut. Masuklah kalian ke dalam sarang kalian. Nabi Sulaiman dan tentaranya akan melewati wilayah kita agar kalian tidak diinjak oleh Nabi Sulaiman dan bala tentaranya. Mereka tidak menyadari pada saat menginjak kalian.”
Ucapan pemimpin semut tersebut terdengar oleh Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman tersenyum, lalu tertawa. Ia berkata, “Jangan takut, Bala tentaraku tidak akan menginjak kalian.”
Nabi Sulaiman memerintahkan bala tentaranya untuk melewati jalan lain. Dengan demikian, semut-semut itu tidak terinjak oleh tentara Nabi Sulaiman.
Nabi Sulaiman bersyukur kepada Allah karena telah mengaruniakan kemampuan memahami bahasa semut.
Ia menghadapkan wajahnya ke langit dan berdoa, “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.”
EmoticonEmoticon