Pada suatu ketika, Nabi Sulaiman dan pengikutnya berjalan di tepi pantai. Ia berada di tepi pantai karena sebelumnya Nabi Sulaiman mendapat wahyu dari Allah untuk melihat kebesaran Allah. Setelah menentukan tempat yang tepat, ia memerintahkan Jin Ifrit untuk menyelam ke dasar laut. Namun, Ifrit tidak menemukan apa pun.
Kemudian, Ashif bin Bharkiya meminta izin dari Nabi Sulaiman untuk menyelam ke dasar laut. Nabi Sulaiman pun memberi izin kepada Ashif untuk menyelam ke dasar laut. Setelah beberapa lama menyelam, Ashif melihat sesuat yang indah. Setelah diteliti, ternyata ada sebuah kubah yang indah.
Kemudian, kubah itu diangkat oleh Ashif ke daratan dan diletakkan di hadapan Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman dan pengikutnya sungguh kagum dengan keindahan kubah tersebut. Nabi Sulaiman dan pengikutnya masuk ke dalam kubah tersebut.
Di dalam kubah, Nabi Sulaiman melihat seorang pemuda yang sedang beribadah kepada Allah. Nabi Sulaiman mengucap salam kepadanya. Pemuda itu terkejut dan membalas salam Nabi Sulaiman. Ia pun keheranan melihat banyak orang di dalam kubahnya. Setelah itu, Nabi Sulaiman memperkenalkan diri. Nabi Sulaiman bertanya, “Siapakah engkau ini dan bagaimana engkau bisa berada dalam kubah yang indah ini ?” Pemuda itu menjawab bahwa dirinya adalah seorang anak yang saleh dan berbakti kepada orang tuanya. Selama tujuh puluh tahun, ia menjaga bapaknya yang lumpuh dan ibunya yang buta.
Ia melayani kedua orang tuanya dengan baik dan tulus ikhlas. Bapak dan ibunya pernah mendoakannya agar Allah senantiasa memanjangkan umurnya dan menjadi orang yang patuh kepada Allah swt. Selain itu, orang tuanya juga mendoakan agar anaknya diletakkan di tempat yang tidak dapat diganggu oleh setan. Akhirnya, orang tuanya meninggal.
Pada suatu hari pemuda itu berjalan-jalan di tepi pantai. Di sanalah ia melihat kubah. Ia tertarik dengan kubah itu. Kemudian, ia masuk ke dalam kubah tersebut. Tiba-tiba pintu kubah tertutup. Tiba-tiba kubah menjadi terang benderang, terdapat kebun, kolam susu dan madu, dan berbagai macam buah-buahan.
Allah telah mengaruniakan segala kebutuhan pemuda tersebut. Sejak itulah, ia tinggal di dalam kubah. Segala kebutuhannya terpenuhi. Ia memanfaatkan waktunya dengan selalu beribadah kepada Allah. Ia pun telah tinggal di dalam kubah selama ribuan tahun, tetapi wajahnya masih tampak muda.
Setelah beberapa lama berbincang, Nabi Sulaiman dan pengikutnya keluar dari kubah. Kubah dikembalikan ke dasar lautan. Sementara itu, pemuda di dalam kubah itu melanjutkan ibadahnya kepada Allah.
Sumber:http://dunia-nabi.blogspot.co.id/
EmoticonEmoticon