Nabi dan Rasul pun tak
luput dari godaan iblis laknatullah.
Nabi Yaha as merupakan
putra dari Nabi Zakaria as, dan keduanya menjadi Nabi dan Rasul Allah SWT.
Nabi Yahya as dari
sejak kecil telah terpelihara dari perbuatan syirik (menyekutukan Tuhan) dan
terpelihara dari maksiat.
Hal ini dijelaskan
dengan Firman Allah SWT dalam Surat Maryam ayat 12-13.
Allah SWT berifrman,
يَا يَحْيَى
خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ وَآتَيْنَاهُ الْحُكْمَ صَبِيًّا ١٢
وَحَنَانًا مِنْ
لَدُنَّا وَزَكَاةً وَكَانَ تَقِيًّا ١٣
Artinya:
12. Hai Yahya,
ambillah[1] Al kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. dan Kami berikan
kepadanya hikmah[2] selagi ia masih kanak-kanak,
13. dan rasa belas
kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dan dosa). dan ia adalah
seorang yang bertakwa,
[1] Maksudnya:
pelajarilah Taurat itu, amalkan isinya, dan sampaikan kepada umatmu.
[2] Maksudnya:
kenabian. atau pemahaman Taurat dan pendalaman agama.
Berikut Kisahnya
Pada suatu hari,
datanglah iblis menghadap Nabi Yahya as dan berkata sebagaimana berikut terangkum
dalam dialog.
Iblis : "Wahai
Nabi Yahya, aku ingin memberimu nasehat."
Nabi Yahya as :
"Kamu bohong. Kamu jangan menasehati aku, tetapi beritahukan kepadaku
tentang anak cucu Nabi Adam as."
Iblis : "Anak cucu
Adam itu menurut asal ada tiga golongan, yaitu:
1. Golongan yang paling
keras terhadap golongan kami.
Bila saya menemukan
kesempatan untuk untuk menggodanya, maka kesempatan itu tidak bisa saya
manfaatkan sehingga kami tidak memperoleh apa-apa dari mereka.
2. Golongan yang kami
kuasai.
Mereka ini ditangan
kami tidak ubahnya seperti bola di tangan para anak-anak kami yang kapan saja
bisa dimainkan. Kami puas atas mereka ini.
3. Golongan orang-orang
seperti Anda.
Mereka ini oleh Allah
SWT dilindungi sehingga saya tidak dapat menembus mereka.
Nabi Yahya as :
"Kalau begitu, apakah kamu mampu menggoda saya?"
Iblis : "Tidak.
Tapi hanya sekali saja saya mampu menggoda Anda. Yaitu ketika Anda menghadapi
makanan, lalu Anda memakan makanan itu sekenyang-kenyangnya sampai Anda
tertidur pada waktu itu. Saat itu Anda tidak melakukan shalat malam seperti
pada malam-malam sebelumnya."
Nabi Yahya as :
(riwayat dari Abdullah
bin Al Imam Ahmad Hambal dari Tsabit Al Bannani).
Karena Iblis tidak
mampu menggoda Nabi Yahya as, maka iblis pun pergi untuk kembali nanti. Iblis
berfikir, mungkin di kesempatan lain bisa menggoda Nabi Yahya as.
Kesempatan pun datang juga.
Iblis mendatangi Nabi
Yahya as lagi, dan kali ini iblis tengah memperlihatkan dirinya dengan beberapa
barang yang tergantung.
Dan terjadilah dialog
lagi sebagaiman berikut.
Nabi Yahya as :
"Apakah barang-barang yang tergantung itu, wahai Iblis laknatullah?"
Iblis : "Ini
adalah beberapa syahwat yang saya dapat dari anak Adam.
Nabi Yahya as :
"Apakah aku juga ada (syahwat)?"
Iblis :
"Kadang-kadang Anda kebanyakan makan (maksudnya sekali itu saja hingga
Beliau tertidur), lalu Anda berat untuk menjalankan shalat dan dzikir kepada
Allah SWT."
Nabi Yahya as :
"Apakah ada yang lain?"
Iblis : "Tidak
ada. Wallahi tidak ada."
(Ini menunjukkan bahwa
para Nabi dan Rasul itu benar-benar dilindungi oleh Allah SWT dari perbuatan
dosa).
Nabi Yahya as :
"Ketahuilah wahai Iblis, sesungguhnya Allah SWT tidak akan memenuhkan
perut saya dari berbagai makanan."
Iblis : "Saya rasa
demikian. Saya pun juga begitu, saya tidak akan memberi nasehat kepada anak
cucu Adam."
Masih ada satu lagi riwayat tentang Nabi Yahya as.
Diriwayatkan dari Ibnu
Abid Dunya dari Abdullah.
Saat itu, Iblis
mendatangi Nabi Yahya as kali ketiga, dan dialogpun terjadi lagi.
Nabi Yahya as :
"Wahai Iblis, tolong beritahu saya apakah yang paling engkai sukai dari
manusia? Dan adakah yang paling engkau benci dari manusia."
Iblis : "Orang
mukmin yang paling aku sukai adalah orang mukmin yang bakhil. Sedangkan orang
mukmin yang paling aku benci adalah orang mukmin yang fasik (rusak amalny)
tetapi dermawan."
Nabi Yahya as :
"Mengapa bisa begitu?"
Iblis : "Orang
mukmin yang bakhil itu menurut saya sudah cukup (untuk digoda amalnya). Tetapi
kalau orang mukmin fasik yang suka bersedekah, saya khawatir kalau
kedermawananya itu diketahui oleh Allah SWT lalu diterima amalnya, itu berarti
saya tidak punya teman di neraka nanti."
Kemudian Iblis pergi
dari hadapan Nabi Yahya as sambil berkata,
"Kalau Anda bukan
Yahya UtusanNya, tentu saya tidak akan memberitahu tentang masalah ini."
Dari dialog dan
percakapan antara Nabi Yahya as dan Iblis di atas telah disebutkan bahwa orang
mukmin yang paling disukai oleh Iblis adalah orang mukmin yang bakhil/kikir.
Karena seorang mukmin yang seperti ini telah menjadi teman iblis. Allah SWT
membenci orang yang seperti ini.
Kenapa..?
Karena orang mukmin
yang sedemikian itu telah beranggapan bahwa harta yang dimilikinya itu adalah
hasil dari jerih payahnya sendiri tanpa pertolongan dan pemberian Allah SWT.
Na'uzubillah...
Sumber: http://kisahislamiah.blogspot.co.id/
EmoticonEmoticon