-->

Selasa, 30 Agustus 2016

Cerita Nabi Nuh AS Berdakwah Mengajak Kaumnya Meninggalkan Berhala


Pada cerita islami kali ini akan berkisah tentang cerita nabi Nuh as yang merupakan keturunan kesembilan dari Nabi Adam as. Ayah nabi Nuh as adalah Lamik bin Metusyalih bin Idris. Nabi Nuh as menerima wahyu kenabian dari Allah dalam masa “fatrah” masa kekosongan di antara dua rasul di mana biasanya manusia secara berangsur-angsur melupakan ajaran agama yang dibawa oleh Nabi yang sebelumnya dan kembali bersyirik meninggalkan amal kebajikan. melakukan kemungkaran dan kemaksiatan di bawah pimpinan Iblis.

Nabi Nuh as mengajak kaumnya menyembah Alloh SWT

Demikian juga kaum Nabi Nuh as yang tidak luput dari proses tersebut sehingga ketika Nabi Nuh as datang di tengah tengah mereka, mereka sedang menyembah berhala yaitu patung- patung yang dibuat oleh tangan-tangan mereka sendiri disembahnya sebagai Tuhan yang dapat membawa kebaikan dan manfaat serta menolak segala kesengsaraan dan kemalangan.  Berhala-berhala yang di jadikan Tuhan dan mereka percayai berhala-berhala tersebut mempunyai kekuatan dan kekuasaan gaib ke atas manusia itu diberinya nama-nama yang silih berganti menurut kehendak dan selera kebodohan mereka.

Di dalam Al-Qur’an menyebutkan nama patung-patung yang disembah kaum Nabi Nuh as sebagaimana dikatakan oleh pembesar-pembesar nereka sebagai berikut. “Dan mereka berkata, ‘Janganlah sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan). tuhan tuhan kamu dan jangan pula sckali-kali kamu meninggalkan (penyemhahan) wadd. dan jangan pula suwaa, yaghunt, ya’uq dan nasr”. Dan sesudahnya mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang zalim itu selain kesesatan (Qs. 71.: 23-24)

Cerita Nabi Nuh AS Berdakwah Mengajak Kaumnya Meninggalkan Berhala

cerita nabi nuh – Di samping itu. mereka masih mempunyai sesembahan sesembahan lain sebagaimana diisyaratkan oleb ayat yang berbunyi : ‘Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (pcnyemhahan), tuhan tuhan kamu. Dikatakan bahwa yang maksud adalah bintang- bintang yang tampak di malam har dan tenggelam di siang hari dijadikan oleh meneka sebagai parung-patung yang menjadi sarana unruk mendckatkan diri kepada tuhan-ruhan mereka. Nabi Nuh as telah mempergunakan waktu panjang dalam berdakwah untuk menyembah Allah. Allah berfirman “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya. maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir hesar dan mereka adalah orang-orang yang zalim.” (Qs. 29: 14)

Nabi Nuh as menarik perhatian kaumnya agar melihat alam semesta yang diciptakan oleh Allah berupa langit dengan matahari. bulan dan bintang-bintang yang menghiasinya bumi dengan kekayaan yang ada di atas dan di bawahnya. berupa tumbuh- tumbuhan dan air yang mengalir yang mcmberi kenikmatan hidup kepada manusia, pergantian malam menjadi siang dan sebaliknya yang kesemua itu menjadi bukti dan tanda nyata akan adanya keesaan Tuhan yang harus disembah dan bukan berhala-berhala yang mereka buat dengan tangan mereka sendiri. Di samping itu Nabi Nuh as juga memberitakan kepada mereka bahwa akan ada ganjaran yang akan diterima oleh manusia atas segala amalannya di dunia yaitu surga bagi amalan kebajikan dan neraka bagi segala pelanggaran terhadap perintah Allah yang berupa kemungkaran dan kemaksiatan.

Nabi Nuh as yang dikurniakanAllah dengan sifat-sifat yang patut dimiliki oleh seorang nabi fasih dan tegas dalarn kata-Katanya, bijaksana dan sabar dalam tindak-tanduknya melaksanakan tugas risalahnya kepada kaumnya dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan dengan cara yang lemah lembut mengetuk hati nurani mereka dan kadang kala dengan kata-kata yang tajam dan nada yang kasar bila rnenghadapi kaumnya yang keras kepala dan tidak mau rnenerima ajaran Allah yang dikemukakan kepada mereka yang tidak dapat mereka membantahnya atau mematahkannya.

Cerita Nabi Nuh – Pada saat berdakwah ke Jalan Allah Nabi Nuh as  berkata kepada kaumnya. “Sesungguhnya aku ini orang yang menyampaikan ancaman Allah dan menerangkan jalan keselamatan kepada kalian. Maka beribadahlah hanya kepada Allah saja dan jangan menyekutukannya-Nya, karena aku mengkhawatirkan kalau kalian menyembah kepada selain-Nya dan menyekutukan-Nya  akan mendapat adzab yang sangat pedih pada Hari kiamat nanti. “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dia herkata) “Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kamu, agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab (pada) hari yang sangat menyedihkan.” (Qs. 11: 25-26)

Nabi nuh as pernah berkata “sesungguhnya jika kalian taat kepada Allah dan menjauhi keburukan, niscaya Allah akan mengampuni dosa kalian yang telah lalu dan memberikan kalian kenikmatan dunia sampai batas waktu yang telah ditentukan oleh Allah. akan tetapi kalian berbuat maksiat terhadap Tuhan, maka Tuhan tak akan menangguhkan umur kalian bahkan segera akan menimpa azab yang akan datang secara tiba tiba kepada kalian, sehingga tidak merasakan dan menduga-duga kapan datangnya azab itu”

Nabi Nuh berkata, “Hai kaumku, sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan kepada mau, (yaitu) sembahlah olehmu Allah, bertaqwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaku, niscaya Allah akan mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu sampai kepada waktu yang ditentukan. Sesungguhnya ketetapan Allah apabila telah datang tidak dapat ditanggungkan, kalau kamu mengetahui “QS. 71 : 2 – 4)

Sayanganya meskipun nabi nuh as telah berdakwah sekuat tenaga, ternyata hanya sedikit sekali orang dari kaumnya yang mau menerima dan mengikuti ajakannya.


Sumber: 


EmoticonEmoticon